Kecerdasan Buatan jadi Tren Baru 2015

Lembaga penelitian teknologi asal Amerika, Gartner
mengungkapkan bahwa kecerdasan buatan akan menjadi sebuah tren baru pada tahun
2015.(GettyImages/JFalcetti)
Jakarta, CNN
Indonesia -- Lembaga
penelitian teknologi asal Amerika, Gartner mengungkapkan bahwa kecerdasan
buatan akan menjadi sebuah tren baru pada tahun 2015.
Menurut hasil penelitian Gartner, kecerdasan buatan yang menggabungkan rangkaian alogaritma canggih dapat memungkinkan sebuah sistem untuk memahami lingkungan diri mereka masing-masing. Sehingga sistem tersebut dapat belajar dan bertindak secara otonom.
Pada tahun 2015, tren ini akan menjadi semakin global. Para industri teknologi akan saling berlomba untuk mengembangkan teknologi yang berujung pada konsep kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Contohnya perusahaan Microsoft yang beberapa waktu lalu menggunakan sebuah mesin untuk melakukan analisis percakapan pada sistem piranti lunak terbaru. Piranti ini dapat menerjemahkan pembicaraan dari bahasa Inggris ke bahasa Spanyol secara konstan.
Selain itu, Google juga baru saja memproduksi versi purwarupa sebuah mobil yang dapat berjalan tanpa pengemudi. Dan teknologi ini, akan menjadi hal yang sangat populer dan berkembang.
Meskipun AI dibuat untuk mempermudah kehidupan manusia dan diprediksi menjadi sebuah tren pada tahun 2015, banyak jenius yang mengecam dan khawatir akan kehadiran kecerdasan buatan ini.
Stephen Hawking, ahli fisika ternama asal Inggris bahkan mencemaskan teknologi ini akan dapat mengancam keberadaan manusia di Bumi.
Bulan Mei lalu, Hawking sempat berkomentar bahwa para peneliti kurang mengeksplor mengenai cara perlindungan manusia dari risiko keberadaan kecerdasan buatan.
"AI akan berkembang dengan sendirinya dalam kisaran yang saya yakin akan terus meningkat. Sementara kita, manusia, terbatas oleh evolusi biologis, nantinya tidak akan mampu bersaing dan tersingkir," kata Hawking.
Bukan hanya Hawking, pendiri perusahaan teknologi Tesla dan SpaceX, Elon Musk mengatakan hal senada. Ia menjadi salah satu orang yang menentang teknologi AI.
Pada pertengahan November 2014 lalu, ia mengatakan bahwa kemajuan teknologi kecerdasan buatan berkembang semakin cepat dan manusia dapat terancam ekistensinya.
Bahkan dalam akun twitter resminya Elon Musk juga sempat berkicau bahwa kecerdasan buatan yang diprediksi akan menjadi tren pada tahun 2015 dapat lebih berbahaya dari pada senjata nuklir.
Meskipun begitu, Gartner memprediksi akan ada kendaraan yang bersifat otonom, robot canggih hingga asisten virtual yang akan berkembang dengan cepat pada tahun 2015. Ini akan mengantarkan manusia kepada era baru yang lebih modern.
Menurut hasil penelitian Gartner, kecerdasan buatan yang menggabungkan rangkaian alogaritma canggih dapat memungkinkan sebuah sistem untuk memahami lingkungan diri mereka masing-masing. Sehingga sistem tersebut dapat belajar dan bertindak secara otonom.
Pada tahun 2015, tren ini akan menjadi semakin global. Para industri teknologi akan saling berlomba untuk mengembangkan teknologi yang berujung pada konsep kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Contohnya perusahaan Microsoft yang beberapa waktu lalu menggunakan sebuah mesin untuk melakukan analisis percakapan pada sistem piranti lunak terbaru. Piranti ini dapat menerjemahkan pembicaraan dari bahasa Inggris ke bahasa Spanyol secara konstan.
Selain itu, Google juga baru saja memproduksi versi purwarupa sebuah mobil yang dapat berjalan tanpa pengemudi. Dan teknologi ini, akan menjadi hal yang sangat populer dan berkembang.
Meskipun AI dibuat untuk mempermudah kehidupan manusia dan diprediksi menjadi sebuah tren pada tahun 2015, banyak jenius yang mengecam dan khawatir akan kehadiran kecerdasan buatan ini.
Stephen Hawking, ahli fisika ternama asal Inggris bahkan mencemaskan teknologi ini akan dapat mengancam keberadaan manusia di Bumi.
Bulan Mei lalu, Hawking sempat berkomentar bahwa para peneliti kurang mengeksplor mengenai cara perlindungan manusia dari risiko keberadaan kecerdasan buatan.
"AI akan berkembang dengan sendirinya dalam kisaran yang saya yakin akan terus meningkat. Sementara kita, manusia, terbatas oleh evolusi biologis, nantinya tidak akan mampu bersaing dan tersingkir," kata Hawking.
Bukan hanya Hawking, pendiri perusahaan teknologi Tesla dan SpaceX, Elon Musk mengatakan hal senada. Ia menjadi salah satu orang yang menentang teknologi AI.
Pada pertengahan November 2014 lalu, ia mengatakan bahwa kemajuan teknologi kecerdasan buatan berkembang semakin cepat dan manusia dapat terancam ekistensinya.
Bahkan dalam akun twitter resminya Elon Musk juga sempat berkicau bahwa kecerdasan buatan yang diprediksi akan menjadi tren pada tahun 2015 dapat lebih berbahaya dari pada senjata nuklir.
Meskipun begitu, Gartner memprediksi akan ada kendaraan yang bersifat otonom, robot canggih hingga asisten virtual yang akan berkembang dengan cepat pada tahun 2015. Ini akan mengantarkan manusia kepada era baru yang lebih modern.